BAB III
TUJUAN DAN FUNGSI
KITAB-KU
1.
Kedudukan
Al-Qur’an
Al-Qur’an
merupakan sumber pokok bagi ajaran Islam. Al-Qur’an juga merupakan sumber hukum
yang utama dan pertama dalam Islam. Sebagai sumber pokok ajaran Islam,
Al-Qur’an berisi ajaran-ajaran yang lengkap dan sempurna yang meliputi seluruh
aspek yang dibutuhkan dalam kehidupan umat manusia, terutama umat Islam.
Sebagai sumber hukum, Al-Qur’an telah memberikan tata aturan yang lengkap, ada
yang masih bersifat global (mujmal) dan ada pula yang bersifat detail (tafsil). Al-Qur’an mengatur dengan disertai
konsekuensi-konsekuensi demi terciptanya tatanan kehidupan manusia yang
teratur, harmonis, bahagia dan sejahtera, baik lahir maupun batin.
Agar
manusia dapat mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan hidupnya, maka hendaknya
manusia selalu berpegang teguh kepada prinsip dasar ajaran dan kaidah-kaidah
hukum yang bersumber dari Al-Qur’an sebagai sumber utamanya. Hal ini
sebagaimana tersirat dalam QS. Ali ‘Imrwn ayat 103.
Artinya: “Dan
berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali
(agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai,...” (QS. Ali-‘Imrwn
[3]:103).
Sebagian
ulama’ menafsirkan lafaz حَبْلِ الله dengan Al-Qur’an. Dengan
demikian ayat tersebut mengisyaratkan agar manusia khususnya umat Islam untuk
senantiasa berpegang teguh kepada Al-Qur’an sebagai sumber utama ajaran Islam.
Dalam
QS. an-Nisa ayat 59, Allah Swt juga menegaskan: “Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang
kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang
sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (sunnahnya),
jika kamu beriman kepada Allah dan hari
kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik
akibatnya”. (QS.An-Nisa [4]:59).
Ayat
tersebut terdapat perintah untuk menaati Allah Swt. (اَطِيْعُوا اللهَ), maksudnya adalah
menaati ajaran Allah Swt. yakni Al-Qur’an. Dalam ayat tersebut disiratkan bahwa
Al-Qur’an menempati kedudukan sebagai sumber utama dan pertama dalam rangka
menyelesaikan permasalahan umat Islam. Di samping Al-Qur’an, juga terkandung
maksud untuk mendasarkan pada Hadis/Sunnah Rasulullah Saw. sebagai
sumber kedua setelah Al-Qur’an. Sikap yang harus dimiliki oleh setiap umat
Islam adalah mengembalikan semua permasalahan kepada sumber pertamanya yaitu
Al-Qur’an dan juga sumber keduanya yaitu Hadis/Sunnah Rasulullah Saw.
Dengan demikian, maka akan tercapai kebahagiaan hidup di dunia sampai di
akhirat kelak.
2.
Tujuan
dan Fungsi Al-Qur’an
Allah
telah menurunkan Al-Qur’an dengan membawa kebenaran yang hakiki.
Al-Qur’an memiliki beberapa fungsi dan tujuan bagi kehidupan umat manusia,
terutama umat Islam. Di antara tujuan dan fungsi diturunkannya Al-Qur’an oleh
Allah Swt. adalah:
a. Al-Qur’an sebagai Petunjuk bagi Manusia
Al-Qur’an
telah diturunkan oleh Allah Swt. kepada Nabi Muhammad Saw. melalui perantaraan
malaikat Jibril as. sebagai petunjuk bagi manusia. Dengan mengikuti petunjuk
Al-Qur’an tersebut, manusia akan mempunyai arah dan tujuan hidup yang jelas
dalam menjalani hidup dan kehidupannya.
Banyak
ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang fungsi Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi
manusia. Beberapa ayat di antaranya adalah sebagai berikut :
Artinya: “Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya
diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda
(antara yang benar dan yang batil)…” (QS. al-Baqarah [2]:185).
Atau
ayat lain yang lebih khusus menegaskan bahwa Al-Qur’an berfungsi sebagai petunjuk
bagi manusia yang bertakwa.
Artinya: “Kitab
(Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan
padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,” (QS. al-Baqarah [2]:2).
Atau
ada pula ayat yang khusus menegaskan bahwa Al-Qur’an berfungsi sebagai petunjuk
bagi manusia yang beriman.
Artinya: “Dan sekiranya Al-Qur'an Kami jadikan sebagai bacaan dalam bahasa
selain bahasa Arab niscaya mereka mengatakan, ”Mengapa tidak dijelaskan
ayat-ayatnya?” Apakah patut (Al-Qur'an) dalam bahasa selain bahasa Arab sedang
(rasul), orang Arab? Katakanlah, ”Al-Qur'an adalah petunjuk dan penyembuh bagi orang-orang yang
beriman... (QS. Fussilat [41]: 44).
Dari
beberapa penjelasan ayat tersebut di atas dapat diambil kesimpulan bahwa salah
satu fungsi terpenting Al-Qur’an adalah sebagai petunjuk bagi manusia. Petunjuk-petunjuk
Al-Qur’an itu secara garis besar meliputi petunjuk tentang bagaimana hubungan
manusia dengan Allah Swt., manusia dengan sesama manusia dan bahkan manusia
dengan alam sekitarnya. Manusia yang mau mengikuti petunjuk Al-Qur’an, niscaya
akan mendapatkan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
b. Al-Qur’an sebagai
Sumber Pokok Ajaran Islam
Salah
satu fungsi penting Al-Qur’an lainnya adalah sebagai sumber pokok ajaran Islam.
Dalam pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa Al-Qur’anlah yang mula-mula
menjelaskan ajaran yang lengkap dan menyeluruh yang diberikan oleh Allah Swt.
Ajaran-ajaran tersebut ada yang bersifat mujmal, yakni hanya memberikan
prinsip-prinsip umumnya saja, dan ada juga yang bersifat tafsil yakni ajaran yang terperinci dan khusus.
Ajaran
Islam yang bersumber dari Al-Qur’an mutlak kebenarannya dan ajaran yang paling
sempurna. Ajaran Al-Qur’an di samping membenarkan ajaran-ajaran kitab suci
sebelumnya, juga menyempurnakan ajaran kitab-kitab sebelumnya tersebut.
Al-Qur’an berisi tentang pokok-pokok atau dasar-dasar ajaran Islam yang
berkenaan dengan masalah ketauhidan, ibadah, akhlak, hukum, dan segala hal yang
dibutuhkan manusia dalam kehidupannya.
Dalam sebuah
ayat, Allah Swt. menegaskan bahwa Al-Qur’an diturunkan dengan membawa kebenaran
hakiki yang berfungsi sebagai dasar penetapan hukum yang harus dipegang teguh
oleh Nabi Muhammad Saw., tidak boleh sedikitpun menyimpang dari Al-Qur’an. Dan
tentunya hal ini juga harus dipegang teguh oleh umat Islam. Sebagaimana
dijelaskan dalam QS. an-Nisw’ ayat 105.
Artinya: “Sungguh, Kami telah
menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad) membawa kebenaran, agar engkau mengadili antara manusia dengan apa yang
telah diajarkan Allah kepadamu, dan janganlah engkau menjadi penentang (orang yang tidak bersalah), karena (membela)
orang yang berkhianat,” (QS. an-Nisw’[4]: 105).
c. Al-Qur’an sebagai
Peringatan dan Pelajaran bagi Manusia
Sebagai peringatan dan pelajaran bagi manusia maksudnya
adalah Al-Qur’an merupakan kitab suci dengan konsep ajaran yang salah satu
ajarannya adalah berupa sejarah atau kisah umat terdahulu. Dalam kisah-kisah itu dijelaskan bahwa ada di
antara umat manusia sebagian orang-orang yang beriman, taat dan shalih, namun
ada pula sebagian yang lain orang-orang yang kafir, ma’siat dan tidak shalih.
Kepada mereka yang salih, Allah Swt. menjanjikan kebaikan di dunia dan pahala
(surga) di akhirat karena rida-Nya, sebaliknya kepada mereka yang kafir,
durhaka dan tidak shalih, Allah Swt. mengancam dengan ancaman hukuman dan azab
baik di dunia maupun di akhirat. Dan dalam banyak ayat, Allah Swt. membuktikan
janji dan ancamannya tersebut.
Bagi
kita, apa yang dijelaskan dalam kisah umat terdahulu tersebut, dapat kita ambil
pelajaran dan sekaligus peringatan bagi kita untuk pandai mengambil pelajaran
dan meneladani yang baik dan menjauhi yang buruk untuk mencapai kesuksesan dan
kebahagiaan hidup di dunia sampai di akhirat kelak. Allah Swt. berfiman:
Artinya:
“Dan ini
(Al-Qur'an), Kitab yang telah Kami turunkan dengan penuh berkah; membenarkan
kitab-kitab yang (diturunkan) sebelumnya dan agar engkau memberi peringatan kepada (penduduk) Ummul Qura (Mekah) dan orang-orang yang ada di sekitarnya. Orang-orang yang beriman kepada (kehidupan) akhirat tentu
beriman kepadanya (Al-Qur'an), dan mereka selalu memelihara salatnya”. (QS. al-An’wm [6]: 92).
Dalam
ayat lain, Allah Swt. juga menegaskan tentang fungsi Al-Qur’an sebagai
peringatan dan pelajaran terutama bagi orang-orang yang beriman.
Artinya: “ (Inilah) Kitab yang diturunkan kepadamu (Muhammad); maka janganlah engkau sesak dada karenanya, agar
engkau memberi peringatan dengan (Kitab) itu dan menjadi pelajaran bagi orang
yang beriman”. (QS.
Al-A’rwf [7]:2).
Apabila
manusia, terutama umat Islam telah memfungsikan Al-Qur’an dengan cara
menjadikan Al-Qur’an sebagai petunjuk dan pedoman hidup, menerapkan dan
melaksanakan segala ajaran Islam sesuai dengan ajaran-ajaran Al-Qur’an, serta
mengambil pelajaran yang baik dan positif dan meneladaninya dan meninggalkan
yang negatif, niscaya keselamatan, kesuksesan dan kebahagiaanlah yang akan
diperoleh baik di dunia maupun di akhirat. Itulah fungsi dan tujuan
diturunkannya Al-Qur’an.
3.
Perilaku
Orang yang Memfungsikan Al-Qur'an
Perilaku taat kepada Allah Keimanan yang kuat terhadap kitab suci
Al-Qur’an akan mendorong seseorang untuk
taat dan patuh terhadap segala perintah-perintah-Nya dan senatiasa menghindari
apa yang dilarang-Nya, ketaatan itu muncul dari keyakinan bahwa segala yang
dikandung dalam kitab al-Quran adalah benar dan harus dipatuhi oleh umat
manusia.
Selalu
menghindari perbuatan maksiat maksiat artinya berbuat durhaka kepada Allah,
baik dengan cara melanggar larangan-Nya maupun dengan tidak mau melakukan
perintah-perintah-Nya. Tidak ada satupun ayat al-Quran yang menganjurkan
manusia berbuat maksiat ataupun berbuat jahat baik kepada –Nya ataupun kepada
sesama makhluk dan alam lingkungannya. Oleh sebab itu, setiap orang yang
beriman kepada Al-Quran akan senatiasa menjag sikap perilaku dan perbuatannya
dari hal-hal yang berbau maksiat.
Selalu
Berbakti kepada orang tua. Dalam Al-Quran Allah selalu menjelaskan bahwa
manusia mempunyai kewajiban untuk menghormati dan berbakti kepada ayah ibunya,
karena mereka sangat besar jasanya bagi kelangsungan hidup seseorang, tanpa
kebesaran jiwanya, kemuliaan hatinya, tidak mungkin seorang anak dapat bertahan
hidup. Oleh sebab itu, seorang yang beriman kepada al-Quran dan memfungsikannya
tidak mungkin berbuat durhaka dan menyakiti orangtuanya, dalam hati mereka
terdapat keyakinan bahwa mengabaikan dan mendurhakai orangtua akan mendapatkan
murka dari Allah Swt.
Sebagai
bentuk penerapan fungsi Al-Quran dalam
kehidupan sehari-hari kita harus berusaha menjadikan Al-Quran sebagai
petunjuk dan pedoman hidup, sebagai landasan hukum dan etika serta menjadikan
Al-Quran sebagai tempat kembalinya segala persoalan.
Sumber : Mukarom Faisal Rosidin, dkk. 2013. AL-QUR’AN HADIS Untuk Kelas X Madrasah Aliyah IPA, IPS, Bahasa. Bandung: KEMENTERIAN AGAMA RI.
Materinya sangat membantu
BalasHapusOk
BalasHapus