Minggu, 06 Mei 2018

BAB III Tujuan dan Fungsi Kitab-ku

BAB III
TUJUAN DAN FUNGSI KITAB-KU

1.      Kedudukan Al-Qur’an
Al-Qur’an merupakan sumber pokok bagi ajaran Islam. Al-Qur’an juga merupakan sumber hukum yang utama dan pertama dalam Islam. Sebagai sumber pokok ajaran Islam, Al-Qur’an berisi ajaran-ajaran yang lengkap dan sempurna yang meliputi seluruh aspek yang dibutuhkan dalam kehidupan umat manusia, terutama umat Islam. Sebagai sumber hukum, Al-Qur’an telah memberikan tata aturan yang lengkap, ada yang masih bersifat global (mujmal) dan ada pula yang bersifat detail (tafsil). Al-Qur’an mengatur dengan disertai konsekuensi-konsekuensi demi terciptanya tatanan kehidupan manusia yang teratur, harmonis, bahagia dan sejahtera, baik lahir maupun batin.
Agar manusia dapat mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan hidupnya, maka hendaknya manusia selalu berpegang teguh kepada prinsip dasar ajaran dan kaidah-kaidah hukum yang bersumber dari Al-Qur’an sebagai sumber utamanya. Hal ini sebagaimana tersirat dalam QS. Ali ‘Imrwn ayat 103.
Artinya: Dan berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai,...” (QS. Ali-‘Imrwn  [3]:103).
Sebagian ulama’ menafsirkan lafaz حَبْلِ الله dengan Al-Qur’an. Dengan demikian ayat tersebut mengisyaratkan agar manusia khususnya umat Islam untuk senantiasa berpegang teguh kepada Al-Qur’an sebagai sumber utama ajaran Islam.
Dalam QS. an-Nisa ayat 59, Allah Swt juga menegaskan:Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (QS.An-Nisa [4]:59).
Ayat tersebut terdapat perintah untuk menaati Allah Swt. (اَطِيْعُوا اللهَ), maksudnya adalah menaati ajaran Allah Swt. yakni Al-Qur’an. Dalam ayat tersebut disiratkan bahwa Al-Qur’an menempati kedudukan sebagai sumber utama dan pertama dalam rangka menyelesaikan permasalahan umat Islam. Di samping Al-Qur’an, juga terkandung maksud untuk mendasarkan pada Hadis/Sunnah Rasulullah Saw. sebagai sumber kedua setelah Al-Qur’an. Sikap yang harus dimiliki oleh setiap umat Islam adalah mengembalikan semua permasalahan kepada sumber pertamanya yaitu Al-Qur’an dan juga sumber keduanya yaitu Hadis/Sunnah Rasulullah Saw. Dengan demikian, maka akan tercapai kebahagiaan hidup di dunia sampai di akhirat kelak.
2.      Tujuan dan Fungsi Al-Qur’an
Allah telah menurunkan Al-Qur’an dengan membawa kebenaran yang hakiki. Al-Qur’an memiliki beberapa fungsi dan tujuan bagi kehidupan umat manusia, terutama umat Islam. Di antara tujuan dan fungsi diturunkannya Al-Qur’an oleh Allah Swt. adalah:
            a.   Al-Qur’an sebagai Petunjuk bagi Manusia
Al-Qur’an telah diturunkan oleh Allah Swt. kepada Nabi Muhammad Saw. melalui perantaraan malaikat Jibril as. sebagai petunjuk bagi manusia. Dengan mengikuti petunjuk Al-Qur’an tersebut, manusia akan mempunyai arah dan tujuan hidup yang jelas dalam menjalani hidup dan kehidupannya.
Banyak ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang fungsi Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia. Beberapa ayat di antaranya adalah sebagai berikut :
 Artinya: Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil)…” (QS. al-Baqarah [2]:185).
Atau ayat lain yang lebih khusus menegaskan bahwa Al-Qur’an berfungsi sebagai petunjuk bagi manusia yang bertakwa.
Artinya: “Kitab (Al-Qur'an)  ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,” (QS. al-Baqarah [2]:2).
Atau ada pula ayat yang khusus menegaskan bahwa Al-Qur’an berfungsi sebagai petunjuk bagi manusia yang beriman.
Artinya: “Dan sekiranya Al-Qur'an Kami jadikan sebagai bacaan dalam bahasa selain bahasa Arab niscaya mereka mengatakan, ”Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?” Apakah patut (Al-Qur'an) dalam bahasa selain bahasa Arab sedang (rasul), orang Arab? Katakanlah, ”Al-Qur'an adalah petunjuk dan penyembuh bagi orang-orang yang beriman...  (QS. Fussilat [41]: 44).
Dari beberapa penjelasan ayat tersebut di atas dapat diambil kesimpulan bahwa salah satu fungsi terpenting Al-Qur’an adalah sebagai petunjuk bagi manusia. Petunjuk-petunjuk Al-Qur’an itu secara garis besar meliputi petunjuk tentang bagaimana hubungan manusia dengan Allah Swt., manusia dengan sesama manusia dan bahkan manusia dengan alam sekitarnya. Manusia yang mau mengikuti petunjuk Al-Qur’an, niscaya akan mendapatkan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
b.      Al-Qur’an sebagai Sumber Pokok Ajaran Islam
Salah satu fungsi penting Al-Qur’an lainnya adalah sebagai sumber pokok ajaran Islam. Dalam pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa Al-Qur’anlah yang mula-mula menjelaskan ajaran yang lengkap dan menyeluruh yang diberikan oleh Allah Swt. Ajaran-ajaran tersebut ada yang bersifat mujmal, yakni hanya memberikan prinsip-prinsip umumnya saja, dan ada juga yang bersifat tafsil yakni ajaran yang terperinci dan khusus.
Ajaran Islam yang bersumber dari Al-Qur’an mutlak kebenarannya dan ajaran yang paling sempurna. Ajaran Al-Qur’an di samping membenarkan ajaran-ajaran kitab suci sebelumnya, juga menyempurnakan ajaran kitab-kitab sebelumnya tersebut. Al-Qur’an berisi tentang pokok-pokok atau dasar-dasar ajaran Islam yang berkenaan dengan masalah ketauhidan, ibadah, akhlak, hukum, dan segala hal yang dibutuhkan manusia dalam kehidupannya.
Dalam sebuah ayat, Allah Swt. menegaskan bahwa Al-Qur’an diturunkan dengan membawa kebenaran hakiki yang berfungsi sebagai dasar penetapan hukum yang harus dipegang teguh oleh Nabi Muhammad Saw., tidak boleh sedikitpun menyimpang dari Al-Qur’an. Dan tentunya hal ini juga harus dipegang teguh oleh umat Islam. Sebagaimana dijelaskan dalam QS. an-Nisw’ ayat 105.
Artinya: “Sungguh, Kami telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad) membawa kebenaran, agar engkau   mengadili antara manusia dengan apa yang telah diajarkan Allah kepadamu, dan janganlah engkau menjadi penentang (orang yang tidak bersalah), karena (membela) orang yang berkhianat,” (QS. an-Nisw’[4]: 105).
c.       Al-Qur’an sebagai Peringatan dan Pelajaran bagi Manusia
Sebagai peringatan dan pelajaran bagi manusia maksudnya adalah Al-Qur’an merupakan kitab suci dengan konsep ajaran yang salah satu ajarannya adalah berupa sejarah atau kisah umat terdahulu. Dalam kisah-kisah itu dijelaskan bahwa ada di antara umat manusia sebagian orang-orang yang beriman, taat dan shalih, namun ada pula sebagian yang lain orang-orang yang kafir, ma’siat dan tidak shalih. Kepada mereka yang salih, Allah Swt. menjanjikan kebaikan di dunia dan pahala (surga) di akhirat karena rida-Nya, sebaliknya kepada mereka yang kafir, durhaka dan tidak shalih, Allah Swt. mengancam dengan ancaman hukuman dan azab baik di dunia maupun di akhirat. Dan dalam banyak ayat, Allah Swt. membuktikan janji dan ancamannya tersebut.
Bagi kita, apa yang dijelaskan dalam kisah umat terdahulu tersebut, dapat kita ambil pelajaran dan sekaligus peringatan bagi kita untuk pandai mengambil pelajaran dan meneladani yang baik dan menjauhi yang buruk untuk mencapai kesuksesan dan kebahagiaan hidup di dunia sampai di akhirat kelak. Allah Swt. berfiman:
Artinya: “Dan ini (Al-Qur'an), Kitab yang telah Kami turunkan dengan penuh berkah; membenarkan kitab-kitab yang (diturunkan) sebelumnya dan agar engkau memberi peringatan kepada (penduduk) Ummul Qura (Mekah) dan orang-orang yang ada di sekitarnya. Orang-orang yang beriman kepada (kehidupan) akhirat tentu beriman kepadanya (Al-Qur'an), dan mereka selalu memelihara salatnya. (QS. al-An’wm [6]: 92).
Dalam ayat lain, Allah Swt. juga menegaskan tentang fungsi Al-Qur’an sebagai peringatan dan pelajaran terutama bagi orang-orang yang beriman.
Artinya: “ (Inilah) Kitab yang diturunkan kepadamu (Muhammad); maka janganlah engkau sesak dada karenanya, agar engkau memberi peringatan dengan (Kitab) itu dan menjadi pelajaran bagi orang yang beriman. (QS. Al-A’rwf [7]:2).
Apabila manusia, terutama umat Islam telah memfungsikan Al-Qur’an dengan cara menjadikan Al-Qur’an sebagai petunjuk dan pedoman hidup, menerapkan dan melaksanakan segala ajaran Islam sesuai dengan ajaran-ajaran Al-Qur’an, serta mengambil pelajaran yang baik dan positif dan meneladaninya dan meninggalkan yang negatif, niscaya keselamatan, kesuksesan dan kebahagiaanlah yang akan diperoleh baik di dunia maupun di akhirat. Itulah fungsi dan tujuan diturunkannya Al-Qur’an.
3.        Perilaku Orang yang Memfungsikan Al-Qur'an
Perilaku taat kepada Allah Keimanan yang kuat terhadap kitab suci Al-Qur’an  akan mendorong seseorang untuk taat dan patuh terhadap segala perintah-perintah-Nya dan senatiasa menghindari apa yang dilarang-Nya, ketaatan itu muncul dari keyakinan bahwa segala yang dikandung dalam kitab al-Quran adalah benar dan harus dipatuhi oleh umat manusia. 
Selalu menghindari perbuatan maksiat maksiat artinya berbuat durhaka kepada Allah, baik dengan cara melanggar larangan-Nya maupun dengan tidak mau melakukan perintah-perintah-Nya. Tidak ada satupun ayat al-Quran yang menganjurkan manusia berbuat maksiat ataupun berbuat jahat baik kepada –Nya ataupun kepada sesama makhluk dan alam lingkungannya. Oleh sebab itu, setiap orang yang beriman kepada Al-Quran akan senatiasa menjag sikap perilaku dan perbuatannya dari hal-hal yang berbau maksiat.
Selalu Berbakti kepada orang tua. Dalam Al-Quran Allah selalu menjelaskan bahwa manusia mempunyai kewajiban untuk menghormati dan berbakti kepada ayah ibunya, karena mereka sangat besar jasanya bagi kelangsungan hidup seseorang, tanpa kebesaran jiwanya, kemuliaan hatinya, tidak mungkin seorang anak dapat bertahan hidup. Oleh sebab itu, seorang yang beriman kepada al-Quran dan memfungsikannya tidak mungkin berbuat durhaka dan menyakiti orangtuanya, dalam hati mereka terdapat keyakinan bahwa mengabaikan dan mendurhakai orangtua akan mendapatkan murka dari Allah Swt.
Sebagai bentuk  penerapan fungsi Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari  kita harus berusaha menjadikan Al-Quran sebagai petunjuk dan pedoman hidup, sebagai landasan hukum dan etika serta menjadikan Al-Quran sebagai tempat kembalinya segala persoalan.




Sumber : Mukarom Faisal Rosidin, dkk. 2013. AL-QUR’AN HADIS Untuk Kelas X Madrasah Aliyah IPA, IPS, Bahasa. Bandung: KEMENTERIAN AGAMA RI.







2 komentar:

Cari Blog Ini